1 Kesulitan dalam Menulis Judul Berita


Alangkan susahnya membuat judul dalam suatu berita. Bukan soal kalimat atau kata-kata apa yang akan dicantumkan di judul, tapi soal tata cara penulisannya.

Mengapa tata cara dalam penulisan judul itu perlu diperhatikan? Karena judul adalah hal yang pertama kali dilihat orang dalam suatu berita. Bisa saja sebagian orang akan menafikan penulisan judul, yang penting menarik, tepat, dan mencerminkan isi.

Tapi semakin pandai seseorang menulis, seharusnya ia makin cermat dalam menulis, sesuai kaidah tata bahasa yang benar. Apalagi bila seseorang itu menyebut dirinya penulis, wartawan, jurnalis, atau apalah.

Pemakaian Hurup Kecil pada Judul
Hal penting dalam menulis judul yang kerap disepelekan adalah tentang pemakaian hurup besar dan kecil. Atau bisa saja bukan menyepelekan, tapi karena selalu lupa. Sudah balik balik dibaca, tetap saja, setiap membuat judul, masih harus bolak balik searching, “ Penulisan huruf kecil di judul” (Nah, kalau ini saya banget ya).

Tapi masih mending kan, mau bolak balik searching, ketimbang yang “terabas-terabas” saja. Atau jangan-jangan ada yang memang belum tahu, kalau kata di dalam judul itu tidak semuanya ditulis dalam hurup besar?

Kaidah penulisan judul itu iatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Huruf awal pada setiap kalimat memang harus ditulis dengan huruf besar (kapital). Namun ada beberapa kata yang penulisannya tetap menggunakan huruf kecil. Berikut penjelasannya:

1. Kata yang bersifat partikel.

Ada beberapa macam partikel, yaitu:
* Kata depan atau disebut juga preposisi: di, ke, dari, pada, dalam, yaitu, kepada, daripada, untuk, bagi, ala, bak, tentang, mengenai, sebab, secara, terhadap, di, ke, dari, dalam, atas, oleh, kepada, terhadap, akan, dengan, tentang, dan sampai.

* Kata penghubung atau disebut juga konjungsi: dan, serta, atau, tapi, tetapi, namun, melainkan, padahal, sedangkan, yang, agar, supaya, biar, biarpun, jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala, sejak, semenjak, sedari, sewaktu, tatkala, ketika, sementara, begitu, seraya, selagi, selama, sambil, demi, setelah, sesudah, sebelum sehabis, selesai, seusai, hingga, sampai, andaikan, seandainya, umpamanya, sekiranya, biar(pun), walau(pun), sekalipun, sungguh(pun), kendati(pun), seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat, daripada, alih-alih, sebab, karena, oleh karena, oleh sebab, sehingga, sampai, dan maka(nya).

* Kata seruan, disebut juga interjeksi: dong, sih, wow, yuk, dan lho.

* Artikula atau disebut juga kata sandang: para, si, dan sih.

* Partikel lain seperti: pun dan per.

2. Kata ulang berubah bunyi.
Misalnya: Asal-usul, Sayur-mayur, Hiruk-pikuk, dan sejenisnya.

3.Kata ulang berimbuhan.
Misalnya: Bertubi-tubi, Berduyun-duyun, Tarik-menarik, dan sebagainya.

Nah, banyak juga ya kata-kata yang tidak perlu ditulis dalam hurup besar pada judul (kecuali bila posisinya sebagai huruf awal di judul ya). Sehingga wajar, kalau kita sering lupa atau keliru. Menurutmu, kata apa yang sulit untuk diingat?

Kalau saya sih, bagian kata sandang (penghubung), karena memang banyak banget, hehe. Jadi benarkan, kesulitan dalam membuat judul berita itu hanya satu. Tidak banyak. Seperti judul di atas.

Berita Terkait

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Top